Radio

Selamat Datang di Rafly Gusman Island...

BERBAGI CERITA..TENTANG DUNIA KITA..

Sabtu, 31 Juli 2010

CATATAN HARI INI (di meja makan siang)

dimana mana...selalu ada teman yang jadi bahan perbincangan.

dan dimeja makan siang kali ini,..seseorang menjadi bahan tertawa kami.
arogan..merasa bnar sendiri..dan menganggap dirinya paling penting adalah sikapnya yang kemudian kami tertawakan.

di tmpat kerjaku sekarang...
makan siang selalu ramai...biasanya tentang isu menarik di negeri ini. entah knapa hari ini sosok dia jadi bahan diskusi.

aku gabung setelah tugasku di kabar siang rampung...
produser eksekutifku..wendy
ratna dumila presnter
rully dan anak2 kabar petang...

kami tertawa....

Jumat, 30 Juli 2010

LUKA DIA MELUKAIKU...

ujung Juli 2010

Dia menentukan pilihan dengan sakit. dan pilihannya menyakitiku.
Dia terluka dan harus memutuskan pilihan dengan luka....akupun tersakiti lagi.
Terakhir dia bilang ini salahku.......walau diapun mengakui bersalah atas semua.

Aku kehilangan..........dan sakit hingga lama,

Minggu, 25 Juli 2010

CATATAN HARIAN 25 Juli 2010

minggu,

gk ada yang istimewa hari ini.
pekerjaan sama seperti kemarin,aku cuma dapet kerjaan tambahan megang "Kabar Terkini" jam dua siang. kuputuskan banjir berkepanjangan di kalimantan selatan sebagai berita pilihan, cindy yang bawain. lancar. meski editing videonya agak rancu karena kbanyakan gambar. ahh itu kesalahan editor.

"gadis misteri" itu seperti biasa menasihati tentang keadaan kesehatanku....tidak boleh makan pedas,tdk boleh lupa minum obat de es be. eh..dia sendiri gk mau bisa ninggalin akebiasaan minum es...dia juga sakit.
kita gk akan pernah ketemu kan???

Sabtu, 24 Juli 2010

CATATAN HARIAN 24 Juli 2010

sabtu

Hari sabtu biasanya agak nyantai masuk kantor. minggu juga.
tapi hari ini aku berangkat lebih pagi, supaya bisa jalan kaki dari perempatan Tugas (pintu gerbang kawasan industri pulo gadung)biasanya kalo hari libur banyak pejalan kaki lain. tentu saja mereka yang sedang jalan-jalan, jadi aku bisa cuci mata..hehehe.
tapi tetep saja aku harus ngojek ngejar waktu...gara gara metromini 47 ngetem di rawasari lebih lama.

Nyampe kantor.
ngabsen, sken lima jari. naik ke news room. cuma ada mas Andy yang tampil datang karna dia dapet bagian 'line produser' hari ini. Reza dan CIndy presenter kabar siang hari ini datang kemudian. kamipun meeting dan bagi tugas. tidak ada yang istimewa berita hari ini kecuali update 'ridho' bocah korban ledakan tabung elpiji, banjir di Luwu dan gempa di Sidoarjo.

Aku bantu mas Andy di ruang panel pas siaran, selesainya godain Cindy yang banyak 'keseleo lidah' saat on air.

Jakarta panas hari ini.

Senin, 08 Maret 2010

RADIO.....

Aku sudah mengenal RADIO sejak aku belum SD.
masih ku ingat,..seseorang tertarik pada 'Burung Perkutut' peliharaan bapakku dan menukarnya dengan radio 4 band merk 'Cawang'...yang kemudian radio itu menjadi barang mewah di rumah kami saat itu.
Ketika keluargaku merantau ke Lampung...radio itu menjadi benda penting yang kami bawa serta, hingga suatu hari entah alasan apa bapak menjualnya...yang aku ingat, bapak menenteng radio itu pergi dan ketika kembali bapak tidak membawanya pulang...kecuali pelastik hitam berisi beberapa kilo beras dan ikan asin.

Ketika kelas 4 SD aku dihadiahi radio 2 band merk 'Transistor'...bapak yang jarang pulang membuatku bangga dengan benda itu lagi...mungkin saat itu bapak dapat rizki lebih selain upah bulanannya sebagai kuli bangunan..dan radio itu hasilnya.

Disaat itulah...radio seolah menjadi 'karib' bagiku...banyak hal yang membuat aku tergila-gila pada siarannya. Bukan hanya cerita serial 'Saur Sepuh' dan dongeng Wa Kepoh berjudul 'Si rawing'..atau lagu-lagu mendayu Endang Estourina (maaf kalo salah tulis nama) , Hellen Sparingga, Obbie Mesakh, Julia Sitanggang, Pance Pondang, Ratih Purwasih hingga Tomy J Pisha..... tapi suara penyiar yang membawakan acaranya, membuatku merasa selalu mendapat teman baik. Menurutku saat itu, penyiar adalah makhluk istimewa yang orangnya entah dimana tapi suaranya ada dimana-mana.

Waktu itu,...Aku adalah anak kecil dari sebuah kampung yang terlambat mendapatkan penerangan listrik... belum banyak yang memiliki pesawat tv di kampungku, kecuali satu warga yang rumahnya agak jauh di ujung kampung. maka radio menjadi primadona hiburan keluarga dan aku.
Kecuali sekolah...kemanapun aku pergi, radio 2 batre itu aku bawa. Saat menggembala kerbau milik tetanggaku..di atas punggung kerbau...penyiar seolah mengajariku banyak hal. Saat membaca buku cerita yang kudapat dari perpustakaan sekolah...lagu-lagu mendayu tadi melengkapi imajinasiku tentang keindahan dan kemuraman hidup. Dan saat batre radioku mulai 'nge-drop' biasanya ku keluarkan batre itu untuk dijemur beberapa saat di atas atap....kemudian kembali aku mendapat hiburan hingga batre benar-benar harus dibuang.....

Ada beberapa stasion radio yang menjadi pavoritku saat itu, dan masih kuingat....
Radio Rangkas (aku lupa namanya secara pasti), radio Serang (PBS), radio Cilegon (Top Fm.) dan radio Lampung (Rajawali)..... Entah kenapa, para orang dewasa di kampungku saat itu tidak pernah hafal nama stasiun radio siaran..kecuali nama daerahnya.. jadi kami cukup berkata "Lagu ini di radio Cilegon...." atau "Dongeng wa Kepoh mah di radio Rangkas"... seperti itulah...

Aku percaya kekuatan 'IMPIAN'.....
Percaya atau tidak, se-usia itu aku sudah tergila-gila pada radio..dan Penyiar radio adalah pekerjaan impianku.... sehingga nama-nama penyiar yang suaranya sering aku dengar dan menjadi teman baikku saat di punggung kerbau..seperti Faisal Aristama, Rena Budiarti, Dhea Pradila, Elma, Dhani Kurniawan, Rini Sekar..dan Bram Adiwijaya........ kelak menjadi rekan kerjaku !!. ketika aku benar-benar mewujudkan impian....bekerja di radio dan menjadi penyiar radio.

Semasa aku sekolah di Madrasah Aliyah-lah... aku benar-benar dibuat kaget oleh makhluk yang namanya radio ini.......bagaimana tidak ! stasiun radio yang semula kuanggap sebagai 'hal' yang entah dimana...terlalu istimewa seperti benda luar angkasa yang hanya bisa ku dengar dan membayangkannya pun aku tidak pernah bisa.... tiba-tiba ada di sekitarku ! di kecamatan Padarincang pula! dan yang lebih gila lagi,..suara-suara penyiarnya adalah para guruku di sekolah...yang sehari-hari aku bergaul dengan mereka... dan...salah satu teman sebangku aku juga diam-diam siaran di radio itu........ ketika pertama aku tau temanku itu siaran di radio, aku seperti tidak bisa bernafas..dadaku beku ! tau kenapa?..karena dia merahasiakannya padaku, padahal dia teman baiku, temanku sedekat-dekatnya. namanya Fitri (Neneng Fitriah).

Ya ! kalian boleh menyebutnya itu radio kampung...atau radio gelap..atau radio amatir..terserah !! Bagiku, suara-suara penyiar yang kemudian diselingi lagu...dan bisa didengar melalui pesawat radio di rumah-rumah....dan yang melakukannya adalah orang-orang di sekitarku....adalah keajaiban!... bahkan kami di asrama berkerumun mendengarkan siaran mereka selepas Ashar... dan ketika aku bertemu dengan mereka...aku tetap melihat mereka sebagai makhluk istimewa...bahkan aku terkesima ketika teman sebangkuku itu mengajak aku untuk main ke studio radionya..melihat dia saat siaran.

Sejak itulah,...
Sebagian besar waktuku habis untuk mampir ke studio radio yang letaknya di tengah pasar Padarincang itu. radio BASKARA namanya. Bahkan aku akan sangat bangga ketika penyiar radio kampung itu meminta tolong aku memilih-milah kertas atensi pendengar, atau menyiapkan kaset lagu yang akan diputar....aku banggaaaaa sekali...karena aku merasa telah berpartisipasi dalam siarannya... seolah aku telah turut mensukseskan siarannya. Meskipun aku hanya boleh melihatnya dari jarak 2 meter....karena khawatir nafasku yang menggebu akan mengganggu siarannya.....
Hingga Aku lulus sekolah Aliyah...dan tidak kulliah..aku memilih tinggal di studio radio itu, bukan sebagai penyiar...aku rela melakukan apa saja asal boleh berdekatan dengan aktifitas siaran radio di sana..karena saat itupun Aku merasa Tuhan telah mendekatkan Aku pada mimpiku.

Hingga suatu hari. jam 3 sore.
Pemilik radio Baskara itu, pak Hambali namanya. Dia akan siaran seperti biasa.... dan aku tau tugasku..yaitu membantunya menyiapkan apapun untuk kelancaran siarannya... memilah atensi, menyiapkan kaset lagu, membuatkan kopi atau air hangat...atau apapun. Tapi ada pengalaman yang tidak akan aku lupakan sampai kapanpun tentang sore itu....karena pak Hambali bukan hanya memintaku membantunya dengan tugas tadi..dia juga mengajak aku SIARAN....... Aku tidak biasa menceritakan ekspresiku secara lengkap saat itu..yang kuingat..aku jadi gugup se-gugup gugupnya....mataku terbelalak dan darahku seperti berhenti mengalir....karena aku tidak percaya dengan ajakannya. Bahkan ketika pak Hambali meyakinkan bahwa aku benar-benar diminta menemaninya siaran radio...darahku tetap berdesir..dan kali ini keringat dingin membuatku kuyup...

Aku menolak ajakan pak Hambali untuk siaran??....tentu tidak!! karena menjadi penyiar adalah mimpi yang sudah ku ikrarkan sejak dulu kala, bahkan waktu Aku di atas punggung kerbau..di depan radio merek 'National' 2 band itu.

Berbicara untuk pertama sekali di depan microphone siaran radio, Aku seperti 'bicara' bukan dengan manusia di bumi. mulutku berkata apa...pikiranku entah kemana..aku sibuk mengendalikan perasaanku...yang seperti duduk digumpalan awan..gak tenang dan selalu merasa terancam jatuh. lama-lama aku pusing beneran.....
Aku membayangkan orang-orang yang ku kenal sedang mendengar siaranku dengan muka merah menyala..rambutnya dari api berkibar-kibar...dengan gigi taring panjangnya dan mulut terbuka siap menelanku...Aku merasa amat takut SALAH...dan benar..! siaran pertamaku jadi kacau menurutku....meskipun ada sekelumit kata penghibur dari pak Hambali..."suara kamu bagus...saya yakin, kamu bisa jadi penyiar radio sungguhan" kalimat PUSAKA yang selalu kuingat.

Aku belajar! dan terus belajar.
Radio-radio kudengar. Penyiarnya adalah pilihan mengalahkan lagu yang diputar. terutama radio-radio besar di Serang,Cilegon dan Jakarta yang siarannya keterima di kampungku.
dan....Aku selalu membayangkan menjadi mereka..........

Setahun aku di Baskara.
Banyak cerita yang memotivasiku selama itu. mulai dari dihujat penyiar senior..dimaki..hingga menjadi pelayan mereka saat di studio. membuatkan kopi dan memasak adalah rutinitasku yang kujadikan lahan latihan siaran..... di dapur banyak perkakas yang kuanggap microphone, mixer dan headphone..aku cuap-cuap bergaya penyiar profesional..karena tidak ada yang melatihku....dan aku belum gila.

Hingga suatu hari.
Aku sumringah...ada lowongan penyiar di Radio Top Fm. Cilegon. tapi bukan untuk Aku, untuk salah satu seniorku. kita panggil saja Ganda.
dan aku bangga..karna dia meminta aku membantunya untuk membuat sample suara dalam paket siaran pendek....ya,..meskipun cuma membantu membuatkan kopi yang tidak terlalu manis supaya dia semangat. Aku amat mendukung seniorku ini, dia yang pernah memaki aku habis-habisan suatu hari..karena aku dianggap terlalu berani menggantikan jadwal siaran paginya. menurutnya saat itu aku belum layak !!. bukan hanya memaki...tetapi 'keset' kaki yang tebal oleh debu melayang ke mukaku.
Aku bangga ketika Ganda diterima di radio Top Fm. Cilegon...pada masa jeda training dia datang dan menceritakan semuanya dengan semangat...aku ternganga..sekali lagi aku bangga padanya.
Namun tidak terlalu lama....belum lagi 3 bulan dia sudah dikeluarkan dari radio Top Fm. Cilegon...karena permasalahan yang teramat rumit jika aku ceritakan....

Giliranku tiba!!
Selang beberapa bulan, seorang teman dari Cikalahi-Cinangka mengabariku tentang lowongan penyiar di radio Top. Sebetulnya aku tidak yakin hingga seorang teman karib meyakinkanku. Endad Mawardie. dia yang percaya aku bisa berkompetisi untuk menjadi penyiar di radio besar.

"Kita kan mo kuliah di Serang...kalo kamu punya penghasilan akan lebih baik.." kata Endad.
Siti Julaiha, teman sekelasku yang saat itu sedang menemani Neng Fitri siaran ikut memotifasiku.
"Nih..aku pinjamkan uang sepuluh ribu untuk ongkos ke Cilegon". kata Siti sambil menyerahkan selembar uang. Aku menoleh Endad, dia cuma mengangguk tanda aku harus menerima uang itu dan pergi ke Cilegon.

Kemeja warna coklat (seragam Baskara) dipadu celana jeans belel...Map warna merah muda berisi surat lamaran. pagi-pagi sekali Aku menuju Cilegon. bulan Juli 1998. Percaya atau tidak...itulah pertamakalinya aku menginjakan kaki di tanah sejarah 'Geger Cilegon' itu.....ke kota baja tanpa peta. turun dari bus 'Wadjar' di simpang tiga Cilegon...aku bingung radio Top dimana???.....

Seseorang yang kutanya memberikan rute. kalo mau ke radio Top aku harus ke lampu merah dulu...setelah itu masuk ke arah ciwedus.
"Ada plang penujuk jalannya kok..". kata orang yang kutemui di simpang tiga.
Harusnya Aku naik angkot. karena dari simpang tiga ke lampu merah Cilegon lumayan jauh,..tapi khawatir nyasar atau kelewat..aku jalan kaki saja. Bahkan menyusuri jalan beraspal ke arah ci Wedus pun aku jalan kaki. "tak apa..sambil jalan-jalan".. pikirku menhibur diri, padahal aku cuma khawatir ongkos pinjaman dari Siti Julaiha tidak nyukup.

"Itu pemancarnya mas..". kata seseorang yang kutanaya radio Top dimana. dia menunjuk jauh...oo ya..aku lihat..itu pemancarnya. saat bertanya ini aku sudah berjalan sekitar 20 menit dari lampu merah...dan aku tidak tau sudah nyampe mana. kelak aku tau...tempat ini namanya kampung Palas. Aku berjalan mengikuti jalan dengan panduan..pemancar radio Top..akhirnya nyampe juga. sekitar jam sebelas siang. Kemejaku sudah basah...bau keringat..bau matahari..dan aku tidak mengenakan kaos dalam.

Melihat gedung stasiun radio yang suaranya kudengar sejak aku kecil....rasanya seperti melihat satsiun pengisian bahan bakar di luar angkasa...... Aku masuk (dan dapat kalian tanyakan tampangku saat itu bagaimana...pada teman2 di radio Top yg sekarang masih ada)...duduk dikursi dengan kaku...di depanku ada meja besar dan agak tinggi..di atasnya ada papan tertulis receptionist.. di sebelah itu berjejer beberapa botol dengan lebel 'susu kuda liar'.. dibagian tengah agak atas meja itu ada logo radio Top. Suasananya nyaman dan tenang...sesekali ku hirup udara sejuk dari AC di ruangan lain saat dibuka pintunya.. beberapa orang hilir mudik melewatiku..dengan senyumnya masing-masing...Aku membathin "pasti mereka para penyiar yang suaranya aku kagumi itu?" kebayang lagi saat mendengar siaran mereka..ketika aku dipunggung kerbau gembalaanku... dan hari ini aku di gedung radionya. hmmhh.....mimpiku sudah dekat.
Hari ini hanya menyerahkan lamaran dan kaset sample suara...langsung pulang. diperjalanan..di bus 'Wadjar'..tepat di jembatan SKI..aku melihat pemancar radio Top di kejauhan.... jiwaku bersorak...cukup hari ini aku terseok-seok dijalanan Cilegon...seolah-olah aku berada di puncak menara itu dan teriak "Suatu Hari...Tunggu Saja..Aku Akan Menaklukanmu Cilegon !!"

Sekitar seminggu menunggu kabar.
Temanku yang kipinjam no tlp rumahnya untuk konfirmasi lamaran memberitahukan bahwa ada telpon dari radio TOP untukku.
"Kamu diminta telpon balik ke sana.." katanya sambil menyerahkan secarik kertas. "Ini nomor radio Top". katanya lagi.
Aku berbunga sekali. berdebar dan segera mencari telpon umum.
Yang mengangkat telponku adalah pak Faisal, personalia radio TOP saat itu.
"Sayang sekali...mungkin belum saatnya kamu bergabung ya..." katanya diujung sana.
Aku tercekat. terasa kering tenggorokan dan nafasku tersenda...aku meletakan gagang telepon dengan lemah..seolah baru saja meletakan harapanku dan aku pergi meninggalkannya. Pupus...itu adalah pengalaman pertamaku melamar kerja..sekaligus pengalaman pertama ditolak. (BERSAMBUNG)












Selasa, 26 Januari 2010

MENATA SEPI..(Surat Dari Teman)

Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!
Ditulis Oleh: Anne Ahira

Rafly, banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.

'Sendiri aduh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Rafly termasuk yang demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin Rafly pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu Rafly ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
    yang sangat Rafly sukai, misalnya dengan membaca,
    menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan
    Rafly. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
    menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
    impian Rafly dan belum sempat dilakukan. Rafly bisa
    membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
    dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

    Percaya, cara ini akan menyadarkan Rafly akan
    sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
    Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
    menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
    keinginan yang ingin Rafly wujudkan selagi masih
    hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
    'keinginan gila' saat Rafly masih kecil? Atau mimpi-
    mimpi lain yang belum terlaksanakan?

    Saat itu Rafly akan sadar, ternyata banyak sekali
    hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal
    'utama' dan yang pertama yang harus Rafly lakukan...
    Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Rafly.
    Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
    keberadaan Rafly di dunia.

    Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
    kokoh kemampuan Rafly mengarungi kehidupan,
    dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan Rafly terjebak dalam kesendirian
dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Rafly putus asa.

Kalau Rafly mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita. Salah satunya ada Anne Ahira :-)

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Rafly
jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika Rafly mau terbuka, dalam kesendirian Rafly bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Rafly bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang Rafly miliki.

Dalam kesendirian pula Rafly bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali Rafly temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada Rafly.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Rafly sedang
dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',
Rafly harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

Kelola-lah perasaan Rafly dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)

Jumat, 18 Desember 2009

AKU PERGI.........

Sebelas tahun lalu...aku membeli berkas lamaran lengkap dengan cv di sebuah foto copy pasar padarincang...mengisinya sesuai draf sepengetahuanku.
Melamar bekerja adalah hal baru dalam perjalanku saat itu,...dan perusahaan yang ingin kumasuki saat itu lumayan elit dan terkenal pada masanya. Radio Top Fm. Cilegon.

Tak perlu kejelaskan bagaimana liku-liku 'melamar kerja' itu,...aku diterima akhirnya dan bekerja sebagai penyiar radio, profesi yang membanggakan saat itu.
Akhirnya,..radio adalah hidupku hingga sekarang.

Dan kini,...setelah aku bekerja di beberapa radio siaran..yang terakhir adalah sebuah stasiun radio yang ku impikan...

hanya saja,....
aku harus meninggalkannya dalam waktu dekat.

ada beberapa hal....
namun hal lain tidak begitu penting....persaingan dan rasa paling berjasa serta rasa menguasai satu sama lain adalah dinamika dimanapun kita bekerja..termasuk upaya 'pembenaran dan penghebatan diri' yang dilakukan melalui gaya 'cari muka'...itu benar-benar kebiasaan yang bukan lagi jadi penyakit...tapi keharusan dijaman sekarang bagian sebagian orang....
masalah ini tidak penting.......

ada masalah lain yang harus aku pertimbangkan,....
ini terlalu pribadi sebetulnya.
Dituduh tidak berguna dan bersalah atas kesalahan yang tidak kita perbuat..kemudian kita dibenci dan dikutuk tanpa diberi kesempatan menjelaskan adalah hal 'menyedihkan'...

Aku akan menjawab tuduhan ini sekuat tenaga dan kemampuanku...aku akan membuktikan kesalahan yang tidak aku lakukan dengan keputusan terperih dalam hidupku.....
Aku akan menganggapnya sebagai cobaan....pelajaran berguna yang semoga akan bermanfaat dalam perjalanan hidupku kelak...meski doa-doa terburuk mengiringiku...dan kutukan itu terlalu kuat didengar kupingku hingga menembus jantung dan nuraniku yang terkoyak.....

Aku akan pergi..... meninggalkan dunia yang telah membesarkan namaku....mengangkat derajat keluargaku....menghidupiku dan mereka orang-orang yang selalu menungguku pulang......

Aku harus meninggalkan tempat kerja 'impian' demi keutuhan hati seseorang yang kini amat tidak mempercayaiku lagi...dengan alasan yang dibuatnya....alasan yang aku tentang....alasan yang membuatku terjatuh hingga rongga putus asa paling dalam....

Aku akan meninggalkan radio ini dalam waktu cepat.....!! tak ada yang bisa mencegahku..kecuali kepercayaan darinya kembali padaku.
dan di sinilah...garis 'finish' karierku di bidang ini. tak ada lagi radio dalam hidupku.

(18 Desember 2009)